Friday, November 6, 2009

~Ego @ non-Ego~..

Jom..kite muhasabah..adakah diri ini seorang yang" Ego" @ x..dipetik dari st emel..mau tau knlah bace ye...bile dah bace jgn lupe sme2 kite muhasabh diri kite...Sesungguhnya setiap perkara itu ade jaln penyelesaiannye..

Bissmillahirrohmaan irrohiim
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”. QS.Al-Isra (17) : 37.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman (31) : 18.

Sombong penyakit yang menghinggapi kita tanpa kita sadari, Allah SWT menciptakan kita sebenarnya terdiri dari dua sisi, yaitu ego dan kesadaran, akan tetapi perjalanan hidup kita, kita lebih cenderung menggiring diri kita sendiri menuju ego, dan ego inilah yang memperkenalkan kita kepada keserakahan dan kebencian, kedua sipat buruk inilah akar dari timbulnya kesombongan, sebagaimana firman Allah dalam QS. Abasa (80) ayat 5. yang artinya “Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup”, maksudnya seseorang yang merasa dirinya serba berkecukupan, kita merasa berkecukupan dibidang materi, kita merasa lebih kaya, kita merasa lebih cantik, kita merasa lebih terhormat, dan pada Al-Qur’an Surat Al-Hujurat (49) ayat 17 Allah SWT mengatakan yang artinya Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

Dengan ayat ini Allah SWT hendak mengingatkan kepada kita agar kita tidak merasa lebih pintar, lebih pandai dan merasa lebih dominan, merasa lebih berpengalaman, merasa lebih berwenang, merasa lebih berwawasan, dan lain sebagainya dan juga kita menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, lebih ikhlas dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain, dengan demikian kita sudah menggiring diri kita sendiri dalam murkanya Allah sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa (4) ayat 36. yang artinya “ ……Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga - banggakan diri”.

Kita mustinya sadar bahwa ketika kita dilahirkan di dunia ini, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya serta tidak tau apa apa, sesuai firman Allah dalam QS. Al-Mu’min (40) ayat 67.yang artinya “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),….”, QS. Al-Insaan (76) : 2. yang artnya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.

Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, cita cita dan lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup ini, kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak dan lebih banyak lagi, sebagai mana yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam QS. Al-Imran (3) ayat 14. yang artinya “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Ego kita menggiring diri kita dalam bentuk harga diri dan percayaan diri, akan tetapi begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan, kita sudah berada sangat dekat dengan kesombongan, ketahuilah wahai saudaraku bahwa batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas, semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya, sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan dan ilmu, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih - benih halus di dalam batin kita.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati, untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita dilahirkan dimuka bumi ini, untuk menyembah Allah dan juga agar kita melakukan Amar makruf nahi mungkar QS. At-Taubah (9) ayat 71. yang artinya “Dan orang - orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Dan kita juga harus menyadari bahwa apa pun perbuatan yang kita lakukan, akan kembali kepada kita sendiri, juga demi diri kita sendiri, bila kita berbuat baik kepada orang lain hakekatnya sama dengan kita telah berbuat baik pada diri kita sendiri, demikian sebaliknya, dan kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain, pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta dan kasih sayang, QS. Al-Isra (17) ayat 7. yang artinya “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri…….”.

Semoga Allah SWT, memberi kekuatan agar kita selalu berbuat baik, sekaligus meninggalkan sifat sombong, karena sesungguhnya sombong dan kesombongan hanya milik dan untuk Allah sang maha pencipta dan maha pemilik bumi dan langit serta isinya, dan semoga kita semua diberi kekuatan agar menganjurkan untuk tetap berbuat baik, serta mencegah perbuatan yang mungkar, Aamiin Yarobbal Alamiin.

p/s: Semoga diri ini n antum menjauhi dari sifat ini..

0 comments: